Tidak sedikit dosen di Indonesia yang memiliki ‘proyek’. Idealnya sebagai dosen atau pendidik, memiliki kewajiban sesuai tri darma yaitu Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Bisa dibilang, sebagian besar dosen hanya memilih hanya Pengajaran saja. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat seringkali ditinggalkan atau tragisnya lagi dilupakan.
Konsekwensinya, dosen lebih memilih mencari dan mengerjakan proyek, ketimbang mengerjakan Penelitian atau Pengabdian Masyarakat. Mungkin dikarenakan mengerjakan proyek lebih banyak duitnya (walaupun harus melalui jalan yg menurut ajaran agama dilarang) dibandingkan mengerjakan penelitian. Telah lama saya amati dan perhatikan, memang sepertinya situasi, kondisi dan atmosfir di negara kita tercinta ini belum ideal dan kondusif bagi para dosen untuk melakukan 2 hal terbelakang tersebut.
Nah…dari pada kita mencari kesalahan orang lain, mari kita tengok dan introspeksi sendiri. Sudah berapa banyak tulisan atau sumbangsih kita sebagai dosen? Caranya mudah koq…tinggal buka mesin pencari yang sesuai dengan akademik, yaitu http://scholar.google.co.id/ lalu ketiklah nama Anda atau nama orang yg Anda ingin ketahui tentang kiprahnya di dunia Tri Darma, khususnya penelitian. Lihatlah hasilnya pencarian. Berapa tautan (link) yang dihasilkan, itulah indikator kinerja dosen sesungguhnya di dunia penelitian.
Jadi, menurut saya pribadi, jika kita telah menjatuhkan pilihan hidup kita sebagai pendidik atau akademis, jadilah pendidik yg benar dan sesungguhnya. Total, tidak setengah-setengah. Kaffah. Tingkat kemajuan dan kesejahteraan seseorang dan negara sangat ditentukan dengan bidang Pendidikan. Mari kita berkaca ke negera-negara tetangga, tidak perlu jauh-jauh ke benua Eropa atau Barat yang jelas memang sudah sangat jauh di depan kita. Peradaban manusia, kepemimpinan, Pendidikan, Perekonomian telah membawa sebuah negera menjadi dipandang ketika memiliki karakter yg baik & kuat.
setuju bro 🙂