Mungkin judul itu banyak dihadapi oleh orang2 seperti saya. Lain cerita bagi orang2 yang terlahir dari keluarga yang tidak pernah mengalami kesusahan dalam hal finansial. Akibatnya banyak anak2 di desa dan di kota berada di pinggir jalan karena putus sekolah, sehingga harus ngamen mencari nafkah demi sesuap nasi dan membantu meringani beban orang tuanya yang (mungkin) malas atau memang miskin.
Tantangan dan hambatan untuk sekolah bisa bermacam-macam bentuknya. Mulai dari permasalahan finansial / keuangan, izin, restu dari orang tua, dan lain sebagainya. Tapi (mungkin) yang paling banyak dihadapi dan dialami orang pada umumnya adalah masalah finansial. Dikarenakan orang tua tidak mampu membiayai sekolah, maka niat untuk melanjutkan sekolah bisa pudar. Hal yang sama juga saya alami. Namun saya mengalami yang agak sedikit berbeda dari umumnya. Saya mengajukan dana beasiswa dari lembaga organisasi lain untuk dapat sekolah di ‘kota’, namun ‘orang tua’ malah tidak / belum merestui saya untuk sekolah lebih lanjut di ‘kota’. Walaupun saya telah menjelaskan ke ‘orang tua’ saya baik secara lisan maupun tulisan dengan niatan yang baik. Demi masa depan saya dan ‘orang tua’ juga pasti terangkat derajatnya dimata para ‘orang tua’ lain.
Saya berniat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sejak saya lulus SMA di ‘desa / kampung halaman’. Ketika itu saya pernah melihat dan mendengar bahwa orang yang sekolahnya tinggi pasti berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Serta dipandang dan disegani orang lain dan para ‘orang tua’.
Ketika kesempatan ’emas’ untuk sekolah di ‘kota’ itu datang dan atas biaya (beasiswa dari ‘orang tua lain’), dengan puji syukur dan senang hati saya menyambut peluang yang mungkin tidak datang untuk kesekian kalinya. Segala persiapanpun saya jalani. Mulai dari persiapan mental, hingga pelaksanaan sekolah. Namun ketika meminta restu dari ‘orang tua’, ‘mereka’ malah memberikan saya 2 pilihan:
Pilihan 1: Tetap melanjutkan sekolah di ‘kampung halaman’
Pilihan 2: Jika bersikeras tetap mau sekolah ke ‘kota’, saya harus mengembalikan uang sekolah yang telah dibayarkan selama saya sekolah di ‘desa’.
Itulah sekelumit tantangan dan hambatan yang sedang saya hadapi saat ini. Tapi saya yakin ALLAH, TUHAN YME, MAHA ADIL, MAHA BERKUASA, MAHA PENGASIH, MAHA PENYAYANG, MAHA PENGAMPUN, MAHA PEMBERI PETUNJUK, MAHA SUCI, MAHA BERKEHENDAK akan memberikan petunjukNYA, kekauatan-NYA, kasih-sayang-NYA, keadilan-NYA, ampunan-NYA kepada hambanya yang beriman, taat, ikhlas dan soleh. Mudah2 ‘orang tua’ itu diberikan rahmat, hidayat-NYA dan masuk syurga kekal didalamnya. Amiin3x…..