Aktifkan jiwa keberlimpahanmu
Aktifkan jiwa keberlimpahanmu sekarang, detik ini, saat ini. Bukan besok. Bukan minggu depan. Bukan bulan depan. Apalagi tahun depan. Sadari itu. Jangan cuma fokus pada kapan saya bisa kaya, kapan saya akan kaya, kapan saya akan sukses? Bagaimana caranya? Coba sesekali kurangi investasi energi kamu ke sana, tapi sekarang kita pindahkan investasi energi kita untuk ke momen saat ini. Bahwa kamu akan sukses. Yakini. Saya sangat percaya. Saya aja percaya, masa kamu enggak percaya. Jadi sekarang pindahkan energi kamu untuk belajar menjadi keberlimpahan. Saat ini sadari semua kekurangan atau kelemahan yang kita punya, lalu transform menjadi satu hal yang sifatnya berlimpah. Latihlah untuk menjadi berlimpah sekarang. Jangan nunggu nanti kalau sudah sukses. Kenapa? Karena bersamaan dengan perjalanan waktu, kita akan diarahkan menuju ke sana. Dan itu juga mengangkat jiwa keberlimpahan kita untuk ikut bertumbuh. Jadi jangan sampai punya pemikiran bahwa nanti kalau saya sudah kaya dulu baru saya akan merasa berkelimpahan. Tidak perlu nanti untuk merasa berlimpah, sekarang juga bisa.
Kenapa kita perlu merasa berlimpah sekarang juga?
Karena jiwa keberlimpahan itu bukan datang dari isi dompet ataupun e-wallet, tapi dari isi pikiran dan isi hati. Banyak orang dompetnya tebal, uangnya banyak, depositonya 100 Milyar, tapi batinnya tetap merasa miskin: selalu merasa kurang, takut kehilangan, takut tersaingi, atau takut gagal. Malah sering membuat orang itu tidak bisa tidur nyenyak. Karena selalu memikirkan uangnya yang takut berkurang. Nah, perilaku seperti Itu artinya orang itu belum benar-benar berlimpah atau tepatnya memiliki jiwa berlimpah. Sebaliknya, ada orang yang belum punya banyak, tapi hidupnya penuh syukur, tenang, dan tetap bisa berbagi. Masih bersyukur tukang ojol (ojek online) yang bisa tidur nyenyak di atas motornya, dan dia masih bisa berbagi sesama driver lainnya. Nah ini… ini yang disebut “jiwa berkelimpahan”. Jadi, oleh karena itu, jiwa dulu yang kaya, baru realita ikut mengejar.
Contoh Nyata dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh paling sederhana: orang yang merasa berlimpah punya kebiasaan ringan—dia bisa tersenyum walau hari itu capek, dan tetap bisa menghargai hal kecil yang terjadi dalam hidupnya. Misalnya, dapat parkiran dekat pintu supermarket, masih bisa minum kopi pagi dengan tenang, atau bisa makan bareng keluarga di rumah. Hal-hal begini terlihat kecil atau sederhana, tapi kalau hati berlimpah, rasanya mewah.
Sebaliknya, orang yang batinnya kekurangan, dapat THR pun masih bilang, “Kok cuma segini?”
Dikasih peluang kerja bilang, “Aku takut gagal.”
Dikasih kesempatan belajar bilang, “Kayaknya bukan buat aku.”
Bukan karena hidupnya kurang, tapi karena pikirannya yang belum berlimpah.
Adakah Latihan Praktis Mengaktifkan Keberlimpahan Setiap Hari
Banyak cara untuk melatih keberlimphan kita. Cara yang paling simpel dan sederhana adalah mulai belajar memberi. Bukan harus memberi uang. Bisa waktu, perhatian, dukungan, ilmu, tulisan, pesan singkat, atau senyum pun boleh koq. Ketika kamu memberi dengan hati tulus, tubuhmu mengirim sinyal ke alam bawah sadar bahwa “Aku punya, makanya aku bisa berbagi.” Ini mengangkat vibrasi keberlimpahanmu.
Contoh nyatanya lainnya:
– Menyisihkan 2–5 ribu untuk sedekah.
– Mengucapkan terima kasih lebih sering.
– Membantu orang meski hal kecil sekalipun.
– Menuliskan 3 hal yang kamu syukuri setiap malam.
Tindakan kecil ini membuat “jiwa keberlimpahanmu” aktif pelan-pelan… dan ketika itu aktif, hidupmu perlahan ikut berubah.
Nah, kalau teman-teman ingin cara yang lebih cepat, teman-teman perlu yang namanya prosperity conscious (sadar kemakmuran) di dalam dirinya. Ini perlu diinstal ke dalam komputer pikiran kita. Tapi kalau teman-teman tidak punya prosperity (kemakmuran) tapi poverty (kemiskinan) , maka teman-teman bakal stuck pada suatu kondisi keuangan.
Nirvana di Bumi, 19 November 2025
